Memulai Bisnis Distro dari Teras Rumah

Bisnis fashion semakin marak di Indonesia. Berbagai model pakaian dengan design baru dikeluarkan oleh produsen tiap harinya. Konsumen produk fashion juga semakin antusias menyambut model-model baru yang dirilis. Tak heran berbagai outlet penjualan produk fashion tidak pernah sepi. Maka menjamurlah berbagai bentuk bisnis clothing ini, mulai dari butik, factory outlet, distro, mobile disto dan lain sebagainya.

Bagi Anda yang ingin mengais rupiah di bisnis ini, berikut langkah-langkah menjalankan bisnis distro.

1. Persiapan Tempat
Siapkan lokasi di teras rumah Anda untuk showroom distro. Siapkan lahan sekitar 3x3 M (sesuai keadaan rumah Anda). Lalu lakukan modofikasi sehingga ruangan tersebut layak dan baik untuk menjalankan usaha Anda.

2. Stock Produk
Bagi Anda yang bisa mendesign sendiri, mungkin Anda bisa memproduksi produk Anda sendiri, tetapi bagia yang hanya ingin menjual, Anda bisa mencari barang yang murah untuk dijual lagi. Anda bisa kulakan barang di Bandung, Jakarta, atau tempat lain di daerah Anda. Cari informasi dari teman yang ada di sana untuk memperoleh barang murah untuk dijual lagi.

3. Tentukan Harga
Selanjutnya, tetukan harga jual untuk setiap produk Anda. Bila Anda ingin menjual dengan harga pas, buatlah label harga dan tempelkan di produk untuk memudahkan pembeli memilih barang sesuai dengan kondisi keuangannya.

4. Marketing
Setelah semua siap, mulai lakukan pemasaran. Sebarkan kartu nama, pamflet, selebaran dan lain-lain untuk mengenalkan distro Anda. Adna juga bisa berpromosi lewat iklan di koran, majalah, atau internet.

5. Manage Keuangan Anda
Beberapa orang menjadikan bisnis ini hanya sebagai pekerjaan sampingan, dan menyampur adukkan uang bisnis dengan uang lainnya. Sehingga susah untuk mengetahui dan memperkirakan untung rugi bisnisnya. Untuk itu, harus ada pemisahan antara keuangan bisnis dan keuangan harian lainnya. Pisahkan semua uang bisnis dalam satu rekening untuk mepermudah penghitungan laba rugi.

6. Evaluasi
Untuk mengetahui perkembangan bisnis distro Anda, lakukan evaluasi setiap bulan. Hitung modal dan pemasukan Anda dengan teliti untuk membuat rencana bisnis ke depan.

Berikut analisa usaha bisnis Distro Clothing:

1. Renovasi teras untuk showroom : Rp. 1.500.000
2. Belanja produk distro : Rp. 10.000.000
3. Rak baju, Display dll : Rp. 2.000.000
4. Manequin, Hanger DLL : Rp. 1.000.000
5. Biaya Promosi Awal : Rp. 500.000
Total Modal : Rp. 15.000.000

Biaya Operasional:
1. Transportasi : Rp. 400.000
2. Telepon DLL : Rp. 300.000
3. Listrik : Rp. 300.000
Total biaya produksi : Rp. 1.000.000

Prediksi keuntungan:
Dengan asumsi dalam sehari rata-rata bisa menjual 12 produk
Harga rata-rata produk Rp. 50.000 dengan keuntungan rata-rata 25% dari harga beli.
Maka Pemasukan perbulan:
12 Produk X Rp. 50.000 X 30 Hari = 18.000.000
Keuntungan= Rp. 18.000.000 X 25% - Rp. 1.000.000 (biaya operasional) = Rp. 3.500.000

Balik modal = Modal Awal : Keuntungan:
Rp. 15.000.000 : 3.500.000 = 4 bulan

Bagaimana? Menarik dan mudah bukan? Tack Action sekarang, dan selamat berwirausaha.

Mengenal Karakter Pelanggan

Bagi pengusaha jasa pelayanan, mengenal karakter pelanggan adalah penting, karena dengan mengenal karakternya, kita akan lebih mengenal pula tipe-tipe, sifat, ciri-ciri dan kebiasaannya. Dengan demikian, diharapkan perusahaan akan lebih mudah memasarkan produk barang dan jasa yang dihasilkan. Secara garis besar ada beberapa tipe pelanggan yang sering dianut oleh para penyedia jasa ;

a. Pelanggan Pria
1). Tidak bertele-tele dalam mencari barang yang diinginkan
2). Sering tertipu karena kurang sabar dalam memilih barang yang diinginkan
3). Mudah dipengaruhi bujukan petugas pelayanan (pada bujukan tertentu)
4). Mudah terpengaruhi oleh penjelasan dan argumentasi yang objektif.
5). Merasa kurang enak tanpa membeli jika memasuki toko.

Cara terbaik memperlakukan pelanggan pria adalah :
(a) Segera membujuknya atau mempengaruhinya, bahwa barang yang diminati adalah tepat sesuai dengan selera;
(b) Petugas jangan banyak bertanya, layani saja apa yang diinginkan; Jawab dan jelaskan semua pertanyaannya, jangan bertele-tele, langsung pada inti permasalahan.

b. Pelanggan Wanita
1). Sangat bertele-tele memilih barang.
2). Lebih tertarik pada mode yang lagi trendy.
3). Mengutamakan status sosial.
4). Tidak mudah terpengaruh penjelasan/bujukan petugas pelayanan.
5). Dalam memilih barang, biasanya lebih tertarik pada motif, bentuk atau warna, bukan pada manfaat barang tersebut, karena wanita cenderung menggunakan perasaan.
6). Lebih menyukai sesuatu yang bersifat modis terutama dalam memilih produk pakaian, tas, sepatu, dan asesoris sosial dirinya.
7). Mudah meminta pandangan dan pendapat orang lain.
8). Menyukai hal-hal yang bersifat romantis.
9). Kurang menyukai hal-hal yang bersifat teknik.

Cara terbaik menghadapi pelanggan wanita adalah;
(a) Sediakan waktu yang cukup luang/lama, agar dia bisa memilih barang yang diinginkannya;
(b) Petugas pelayanan harus lebih sabar menghadapi pelanggan wanita, karena wanita lebih cerewet dalam menentukan pilihan;
(c) Berikanlah pelayanan yang lebih khusus. Misal:
(1) diskon untuk produk tetentu. (2) obral untuk beberapa produk bermerek yang modelnya sudah agak telat.

c. Pelanggan Remaja
1) Mudah terpengaruh bujukan petugas.
2) Tidak berfikir hemat
3) Mudah terpengaruh tayangan iklan yang menarik.
4) Seleranya sangat modis dalam memilih barang.
5) Agak boros dalam berbelanja.

d. Pelanggan Usia Lanjut
1) Tidak bisa mengikuti perkembangan zaman
2) Sangat sulit terpengaruh bujuk rayu petugas
3) Sudah mantap dalam memilih barang yang diinginkan
4) Acapkali menanyakan barang-barang yang sudah ketinggalan jaman
5) Biasanya bersikap ramah dan ngomong pada petugas yang masih muda-muda
6) Penjual sering dianggap seperti anak kecil yang tidak tau apa-apa.
7) Cenderung ingin berlama-lama.

Cara terbaik memperlakukan pelanggan usia lanjut adalah;
(a) Sabar dan penuh pengertian dalam melayaninya;
(b) Dengarkanlah dengan baik nasehat-nasehat mereka tanpa membantah atau berdiskusi;
(c) Apabila kesulitan dalam melayaninya, sebaiknya segera alihkan ke petugas yang lebih tua atau lebih dewasa.

e. Pelanggan anak-anak
1) Keinginannya tidak konsisten, tetapi suka berubah-rubah
2) Sulit untuk diam, karena masih suka bermain-main
3) Mudah dipengaruhi dengan bujuk rayu

Cara terbaik untuk memperlakukan pelanggan anak-anak adalah;
(a) Tidak memperlakukan mereka sebagai anak kecil yang tidak berdaya, karena mereka juga butuh penghargaan dan perlakuan layaknya orang dewasa;
(b) Petugas harus sabar dalam melayani pelanggan anak-anak, karena keinginan anak terkadang suka berobah;
(c) Petugas perlu memberikan pujian, misalnya dengan kata-kata “wah pasti adik cantik deh kalau pakai baju ini”.