Cara Memulai Bisnis Web Hosting

Banyak orang berpikir untuk memulai bisnis web hosting. Mungkin tampak seperti cara yang mudah untuk menjadi kaya, tetapi sebagai orang-orang yang telah mencoba mengetahui bahwa bisnis web hosting bukanlah hal yang mudah. Ini harus jelas bagi Anda bahwa bisnis web hosting bukanlah bisnis untuk cepat kaya.

Bisnis hosting bukan sebuah bisnis yang mudah dijalankan. Jika Anda berpikir demikian, maka saatnya untuk merubah pikiran Anda. Dibutuhkan banyak kesabaran, dan pengetahuan teknis untuk memulai dan menjalankan bisnis hosting web.

Bila Anda ingin memulai Bisnis jualan Domain dan web hosting, berikut tips sederhana dari saya:

1. Bisnis Plan
Buat Bisnis Plan Anda. Cari data sebanyak-banyaknya tentang bisnis web hosting, para penyedia reseller hosting dan domain, serta buat anggaran bisnis Anda untuk satu tahun kedepan.

2 . Reseller Hosting
Beli paket reseller hosting sehingga Anda dapat menjual paket hosting kepada klien Anda. Anda dapat mulai dengan satu Gigabiyte paket reseller dan upgrade kemudian, ketika klien Anda bertambah. Harga paket reseller bervariasi pada beberapa perusahaan hosting. Silakan cari perbandingan, dan tentukan kualitas dan harganya.

3. Reseller Domain Name
Beli juga paket reseller domain untuk memulai bisnis Anda. Anda bisa menjadi reseller dengan deposit terlebih dahulu. Pilih reseller dengan harga yang murah, sehingga Anda bisa mengambil margin keuntungan yang lebih banyak.

4. Buat Website Anda
Anda harus membuat website Anda sendiri untuk menjual produk web hosting dan domain Anda. Anda bisa mendesain sendiri website Anda, atau menyewa desainer profesional untuk mebuat website Anda. Beberapa perusahaan hosting juga dapat memberikan hosting gratis template dengan paket reseller hosting mereka sehingga Anda hanya dapat mengubah konten dalam template dan Anda sudah siap untuk memulai bisnis Anda.


5. Billing Software
Anda harus memiliki billing software diinstal pada situs web hosting web Anda sehingga Anda dapat mengetahui ketika ada klien yang memesan web hosting atau domain name, juga agar mereka bisa memesan dan memperbarui pesanan tepat waktu. Billing sofware memungkinkan Anda untuk mengelola klien dan pembelian. Anda dapat mengintegrasikan alat pembayaran online juga di perangkat lunak tersebut sehingga Anda dapat menerima pembayaran melalui kartu kredit, paypal atau yang lain.

Beberapa script penagihan populer adalah Account lab pro, Modernbill, Clientexec, Whmautopilot.

Beberapa penyedia reseller memberikan billing sofware gratis Jika Anda membeli paket reseller hosting yang Anda dapat instal kontrol cPanel.

6. Payment Gateway (Sarana Pembayaran)
Selain menerima pembayaran melalui bank lokal Anda, Anda juga bisa menerima pembayaran online dengan krtu kredit atau online bank lainnya. Menerima pembayaran online adalah wajib bagi setiap perusahaan hosting. Anda harus mendaftar untuk account anda di online bank sehingga Anda bisa menerima pembayaran online. Beberapa pembayaran yang populer gateway adalah 2CheckOut, Ccavenue, Authorise.net, Worldpay dll

Selain itu Anda dapat mendaftar juga dengan paypal sehingga Anda dapat menerima pembayaran dari orang-orang yang memiliki account paypal.

7. Dukungan perangkat lunak
Untuk memberikan dukungan yang tepat untuk pelanggan hosting Anda sangat sangat penting agar mereka tidak akan beralih ke competitor Anda. Sebaiknya Anda memiliki dukungan sofwtare diinstall pada website Anda, sehingga pelanggan dapat mengirim pesan ketika mereka memiliki masalah atau pertanyaan.

Beberapa script dukungan populer adalah Kayako Esupport, Cereberus, Perldesk, Deskpro dll

8. Iklan dan Pemasaran
Setelah Anda telah menyiapkan segala sesuatu dan situs Anda sedang online Anda harus mengiklankan bisnis Anda di direktori, mesin pencari, situs populer lainnya dll

Sekarang Anda telah siap memulai bisnis hosting And

Tips-tips Bisnis dan Wirausaha

Bagi anda yang ingin mencoba membuka usaha, berikut ini ada 9 langkah yang bisa memandu Anda menyusun bisnis agar bisa berjalan dan sukses :

1. Kerjakan apa yang Anda sukai. Anda akan mencurahkan banyak waktu dan energi untuk memulai sebuah bisnis dan membangunnya menjadi usaha yang berhasil, jadi sangat penting bahwa Anda sangat menikmati secara mendalam apa yang Anda kerjakan, apakah menjalankan sewa pemancingan, mengkreasikan tembikar atau memberikan nasehat keuangan.

2. Mulai bisnis Anda ketika Anda masih bekerja. Berapa lama paling banyak orang bisa tanpa uang? Tidak lama. Dan ini akan menjadi waktu yang lama sebelum bisnis baru Anda benar-benar membukukan keuntungan. Menjadi karyawan ketika memulai bisnis berarti ada uang di saku ketika Anda memasuki proses memulai bisnis.

3. Jangan kerjakan hal tersebut sendirian. Anda membutuhkan dukungan ketika memulai bisnis (dan setelahnya). Seorang anggota keluarga atau teman yang dapat memberikan ide dan akan mendengat secara simpatik hingga hal penting tarakhir memulai bisnis tidak ternilai harganya.

4. Pertama dapatkan klien atau pelanggan. Jangan menanti sampai Anda telah secara resmi memulai bisnis hingga garis ini, karena bisnis Anda tidak dapat bertahan tanpa mereka. Kembangkan jaringan atau network, buat kontak. Jual atau berikan produk atau jasa Anda. Anda tidak dapat memulai pemasaran terlalu cepat.

5. Tulis perencanaan bisnis. Alasan penting membuat rencana bisnis adalah langkah ini dapat membantu Anda menghindari habisnya waktu dan uang mwmulai bisnis yang tidak akan sukses.

6. Lakukan riset. Anda akan mengerjakan banyak penelitian sepanjang rencana bisnis, tetapi itu barulah awalnya. Anda untuk menjadi ahli dalam industri Anda, produk dan jasa. Jika Anda telah selesai. Bergabung pada asosiasi industri atau profesional yang berhubungan dengan bisnis Anda sebelum memulai bisnis merupakan ide yang bagus.

7. Dapatkan bantuan profesional. Di satu sisi, hanya karena Anda menjalankan bisnis kecil, bukan berarti Anda harus menjadi ahli di bidang apa pun. Jika Anda bukan seorang akuntan, hire lah satu atau dua orang misalnya. Jika Anda ingin menulis kontrak, dan Anda bukanlah seorang lawyer, hire lah 1 orang. Anda akan membuang lebih waktu dan munkin juga uang untuk mencoba melakukannya sendiri pekerjaan dimana Anda tidak memiliki kualifikasi untuk mengerjakannya.

8. Dapatkan uang. Simpan jika harus, mendekati investor potensial dan pemberi pinjaman. Gambarkan perencanaan keuangan jatuh ke belakang. Jangan mengharapkan memulai bisnis dan kemudian berjalan ke dalam bank dan mendapatkan uang. Pemberi pinjaman tradisional tidak seperti ide baru dan tidak seperti bisnis tanpa pembuktian track records.

9. Jadi lah profesional semenjak memulai. Segala sesuatu tentang Anda dan cara Anda menjalankan bisnis membuat orang-orang tahu bahwa Anda seorang profesional yang menjalankan sebuah bisnis yang serius. Ini berarti mendapatkan semua pelrengkapan seperti kartu bisnis profesional, telepon bisnis, dan alamat email bisnis, dan memperlakukan orang secara profesional, cara yang sopan.

Sumber: kompasiana.com

Memulai Bisnis Distro dari Teras Rumah

Bisnis fashion semakin marak di Indonesia. Berbagai model pakaian dengan design baru dikeluarkan oleh produsen tiap harinya. Konsumen produk fashion juga semakin antusias menyambut model-model baru yang dirilis. Tak heran berbagai outlet penjualan produk fashion tidak pernah sepi. Maka menjamurlah berbagai bentuk bisnis clothing ini, mulai dari butik, factory outlet, distro, mobile disto dan lain sebagainya.

Bagi Anda yang ingin mengais rupiah di bisnis ini, berikut langkah-langkah menjalankan bisnis distro.

1. Persiapan Tempat
Siapkan lokasi di teras rumah Anda untuk showroom distro. Siapkan lahan sekitar 3x3 M (sesuai keadaan rumah Anda). Lalu lakukan modofikasi sehingga ruangan tersebut layak dan baik untuk menjalankan usaha Anda.

2. Stock Produk
Bagi Anda yang bisa mendesign sendiri, mungkin Anda bisa memproduksi produk Anda sendiri, tetapi bagia yang hanya ingin menjual, Anda bisa mencari barang yang murah untuk dijual lagi. Anda bisa kulakan barang di Bandung, Jakarta, atau tempat lain di daerah Anda. Cari informasi dari teman yang ada di sana untuk memperoleh barang murah untuk dijual lagi.

3. Tentukan Harga
Selanjutnya, tetukan harga jual untuk setiap produk Anda. Bila Anda ingin menjual dengan harga pas, buatlah label harga dan tempelkan di produk untuk memudahkan pembeli memilih barang sesuai dengan kondisi keuangannya.

4. Marketing
Setelah semua siap, mulai lakukan pemasaran. Sebarkan kartu nama, pamflet, selebaran dan lain-lain untuk mengenalkan distro Anda. Adna juga bisa berpromosi lewat iklan di koran, majalah, atau internet.

5. Manage Keuangan Anda
Beberapa orang menjadikan bisnis ini hanya sebagai pekerjaan sampingan, dan menyampur adukkan uang bisnis dengan uang lainnya. Sehingga susah untuk mengetahui dan memperkirakan untung rugi bisnisnya. Untuk itu, harus ada pemisahan antara keuangan bisnis dan keuangan harian lainnya. Pisahkan semua uang bisnis dalam satu rekening untuk mepermudah penghitungan laba rugi.

6. Evaluasi
Untuk mengetahui perkembangan bisnis distro Anda, lakukan evaluasi setiap bulan. Hitung modal dan pemasukan Anda dengan teliti untuk membuat rencana bisnis ke depan.

Berikut analisa usaha bisnis Distro Clothing:

1. Renovasi teras untuk showroom : Rp. 1.500.000
2. Belanja produk distro : Rp. 10.000.000
3. Rak baju, Display dll : Rp. 2.000.000
4. Manequin, Hanger DLL : Rp. 1.000.000
5. Biaya Promosi Awal : Rp. 500.000
Total Modal : Rp. 15.000.000

Biaya Operasional:
1. Transportasi : Rp. 400.000
2. Telepon DLL : Rp. 300.000
3. Listrik : Rp. 300.000
Total biaya produksi : Rp. 1.000.000

Prediksi keuntungan:
Dengan asumsi dalam sehari rata-rata bisa menjual 12 produk
Harga rata-rata produk Rp. 50.000 dengan keuntungan rata-rata 25% dari harga beli.
Maka Pemasukan perbulan:
12 Produk X Rp. 50.000 X 30 Hari = 18.000.000
Keuntungan= Rp. 18.000.000 X 25% - Rp. 1.000.000 (biaya operasional) = Rp. 3.500.000

Balik modal = Modal Awal : Keuntungan:
Rp. 15.000.000 : 3.500.000 = 4 bulan

Bagaimana? Menarik dan mudah bukan? Tack Action sekarang, dan selamat berwirausaha.

Mengenal Karakter Pelanggan

Bagi pengusaha jasa pelayanan, mengenal karakter pelanggan adalah penting, karena dengan mengenal karakternya, kita akan lebih mengenal pula tipe-tipe, sifat, ciri-ciri dan kebiasaannya. Dengan demikian, diharapkan perusahaan akan lebih mudah memasarkan produk barang dan jasa yang dihasilkan. Secara garis besar ada beberapa tipe pelanggan yang sering dianut oleh para penyedia jasa ;

a. Pelanggan Pria
1). Tidak bertele-tele dalam mencari barang yang diinginkan
2). Sering tertipu karena kurang sabar dalam memilih barang yang diinginkan
3). Mudah dipengaruhi bujukan petugas pelayanan (pada bujukan tertentu)
4). Mudah terpengaruhi oleh penjelasan dan argumentasi yang objektif.
5). Merasa kurang enak tanpa membeli jika memasuki toko.

Cara terbaik memperlakukan pelanggan pria adalah :
(a) Segera membujuknya atau mempengaruhinya, bahwa barang yang diminati adalah tepat sesuai dengan selera;
(b) Petugas jangan banyak bertanya, layani saja apa yang diinginkan; Jawab dan jelaskan semua pertanyaannya, jangan bertele-tele, langsung pada inti permasalahan.

b. Pelanggan Wanita
1). Sangat bertele-tele memilih barang.
2). Lebih tertarik pada mode yang lagi trendy.
3). Mengutamakan status sosial.
4). Tidak mudah terpengaruh penjelasan/bujukan petugas pelayanan.
5). Dalam memilih barang, biasanya lebih tertarik pada motif, bentuk atau warna, bukan pada manfaat barang tersebut, karena wanita cenderung menggunakan perasaan.
6). Lebih menyukai sesuatu yang bersifat modis terutama dalam memilih produk pakaian, tas, sepatu, dan asesoris sosial dirinya.
7). Mudah meminta pandangan dan pendapat orang lain.
8). Menyukai hal-hal yang bersifat romantis.
9). Kurang menyukai hal-hal yang bersifat teknik.

Cara terbaik menghadapi pelanggan wanita adalah;
(a) Sediakan waktu yang cukup luang/lama, agar dia bisa memilih barang yang diinginkannya;
(b) Petugas pelayanan harus lebih sabar menghadapi pelanggan wanita, karena wanita lebih cerewet dalam menentukan pilihan;
(c) Berikanlah pelayanan yang lebih khusus. Misal:
(1) diskon untuk produk tetentu. (2) obral untuk beberapa produk bermerek yang modelnya sudah agak telat.

c. Pelanggan Remaja
1) Mudah terpengaruh bujukan petugas.
2) Tidak berfikir hemat
3) Mudah terpengaruh tayangan iklan yang menarik.
4) Seleranya sangat modis dalam memilih barang.
5) Agak boros dalam berbelanja.

d. Pelanggan Usia Lanjut
1) Tidak bisa mengikuti perkembangan zaman
2) Sangat sulit terpengaruh bujuk rayu petugas
3) Sudah mantap dalam memilih barang yang diinginkan
4) Acapkali menanyakan barang-barang yang sudah ketinggalan jaman
5) Biasanya bersikap ramah dan ngomong pada petugas yang masih muda-muda
6) Penjual sering dianggap seperti anak kecil yang tidak tau apa-apa.
7) Cenderung ingin berlama-lama.

Cara terbaik memperlakukan pelanggan usia lanjut adalah;
(a) Sabar dan penuh pengertian dalam melayaninya;
(b) Dengarkanlah dengan baik nasehat-nasehat mereka tanpa membantah atau berdiskusi;
(c) Apabila kesulitan dalam melayaninya, sebaiknya segera alihkan ke petugas yang lebih tua atau lebih dewasa.

e. Pelanggan anak-anak
1) Keinginannya tidak konsisten, tetapi suka berubah-rubah
2) Sulit untuk diam, karena masih suka bermain-main
3) Mudah dipengaruhi dengan bujuk rayu

Cara terbaik untuk memperlakukan pelanggan anak-anak adalah;
(a) Tidak memperlakukan mereka sebagai anak kecil yang tidak berdaya, karena mereka juga butuh penghargaan dan perlakuan layaknya orang dewasa;
(b) Petugas harus sabar dalam melayani pelanggan anak-anak, karena keinginan anak terkadang suka berobah;
(c) Petugas perlu memberikan pujian, misalnya dengan kata-kata “wah pasti adik cantik deh kalau pakai baju ini”.

Delapan Penyakit Pengusaha

berikut ini delapan penyakit pengusaha. Penyakit ini juga bisa menyerang siapa saja, tetapi pada artikel ini saya khusukan pembahasan pada pengusaha dan calon pengusaha.

1. Cemas [al-hamm]
Yaitu kekhawatiran akan terjadinya hal yang tidak disukai di masa sekarang atau yang akan datang. Seorang pengusaha tentu berangkat dari niat yang kuat untuk memulai usaha dan dengan harapan yang kuat bisa memperoleh keuntungan dari hasil usahanya. Dengan rasa optimis, maka usaha akan lebih besar dan respon terhadap masalah akan lebih terukur. Tetapi bila rasa cemas berlebihan, maka bisa menimbulkan rasa minder, pikiran buntu, dan tidak bisa menatap peluang-peluang yang ada di depan mata.

Sebagai pengusaha pemula kadang kita cemas dan khawatir, jangan-jangan produk kita tidak laku, jangan-jangan rugi, dan kekhawatiran lainnya. Kecemasan akan jalannya usaha di masa akan datang bisa saja membuat pengusaha menjadi down, apalagi bagi penguasaha pemula, bisa-bisa dia mutung, tidak semangat menjalankan usaha, bahkan menutup usahanya sama sekali.

Seorang calon pengusaha harus optimis menatap ke depan yang cerah, penuh harapan bahwa usahanya akan berhasil, meluruskan niat dan melakukan semua proses dengan baik.

2. Sedih [al-hazn]
yaitu penyesalan dan duka cita atas apa yang terjadi di masa lalu. Cotohnya saja bila seorang penguasaha mengalami kerugian pada hari sebelumnya, maka hal tersebut bisa mempengaruhi pikirannya dan membuatnya trauma. Kesedihan tentu tidak bisa dihindari, akan tetapi bila berlarut-larut maka bias merusak jalannya usaha yang dirintis.

Oleh sebab itu, seorang pengusaha harus segera bangkit dari kesedihan dan menyiapkan mental untuk bangkit dan memperbaiki usahanya.. Dalam kondisi apapun, berusaha menghapus kesediah, yakin dan bersangka baik kepada Allah bahwa apa yang terjadi kemarin, mungin untuk membuat kita bertambah pengalaman dan bertambah kuat menghadapi segala masalah yang mungkin akan dating lebih besar.

3. Lemah [al-‘ajz]
Baik lemah pikiran dan lemah fisik. Lemah pikiran dalam arti tidak punya ide-ide kreatif yang bisa mengembangkan usahanya, juga lemah dalam arti tidak punya keahlian dan ketrampilan untuk menjalankan usahanya, sehingga cepat putus asa dan berhenti dari proses berusaha.

Biasanya pengusaha pemula mempunyai ide-ide yang kreatif, dan energi yang besar ketika memulai usaha. Tetapi ketika mulai mendapatkan rintangan di jalan, mereka kehilangan ide-ide itu dan kehilangan energi untuk menghadapinya. Oleh sebab itu perlu ada support dari orang terdekat, mentor, atau teman sesama pengusaha yang telah merasakan jatuh-bangun dalam menjalankan usahanya.

Terus belajar, terus mencari pengalaman, berbagi pengetahuan dengan sesama pengusaha, atau membaca kisah-kisah sukses para pengusaha, bisa jadi mengikis kelemahan, sehingga lama-kelaman punya ide-ide yang kreatif dan aplikatif, serta trampil dalam menjalankan usaha.

4. Malas [al-kasal]
Yaitu rasa enggan untuk melakukan suatu usaha padahal mampu melakukannya. Malas berkaitan dengan motivasi seseorang. Malas bisa terjadi karena menganggap suatu pekerjaan terlalu mudah, atau menganggapnya terlalu sulit. Bila kita menganggap suatu pekerjaan mudah, maka kita akan menunda-nundanya, dengan alasan bahwa dengan mudah kita bisa menyelesaikannnya dengan cepat. Sebaliknya jika menganggap suatu pekerjaan terlalu sulit, maka kita akan merasa terbebani untuk melaksanakannya dan menganggap bahwa dirinya tidak sanggup melakukannya.

Seorang pengusaha harus memiliki sifat rajin, tekun, giat dalam menjalankan usahanya. Kalau sudah malas melakukan suatu pekerjaan, lalu apalagi yang bisa diharapkan? Hanya merenung, menghayalkan kekayaan, rumah megah, mobil mewah, tapi tidak mau berusaha, maka tidak ada yang didapatnya.

5. Takut [al-jubn]
Rasa takut memulai seringkali muncul pada orang yang hendak memulai usaha. Keadaan seseorang mempengaruhi hal ini. Seseorang yang sudah hidup dalam kemapanan, akan takut untuk memulai usaha, takut kehilangan potensi pemasukan finansial. Seorang pekerja kantoran yang menerima gaji bulanan, akan berat meninggalkan pekerjaannya untuk memulai usaha. Kemapanan yang selama ini dirasakan, sulit untuk dilepaskan, sedangkan memulai usaha membutuhkan waktu dan kesabaran untuk berkembang. Belum lagi takut resiko kerugian.

Ketakutan juga bisa terjadi pada orang yang sudah menjalankan usahanya. Takut membuat ide-ide baru, takut mengambil keputusan untuk perusahaan, takut bersaing dan lailn-lain.

Seorang pengusaha harus berani dan tegas mengambil keputusan, berani membuat ide-ide kreatif yang bisa memajukan usahanya.

6. Bakhil
Seorang pengusaha tentu menjalankan usahanya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Salah satu tujuan berwirausaha adalah agar mempunyai pemasukan finansial yang lebih besar. Tetapi apabila harta sudah terkumpul, maka harus ditunaikan hak-hak dan kewajibannya. Seperti zakat, sedekah dan lain-lain.

Selain bakhil secara materi, bisa juga berarti bakhil atas ide-ide usaha yang dijalankannya. Bila memang sudah sukses, apa salahnya jika berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan para pengusaha pemula, bagaimana tips dan trik menjalankan usaha agar bisa sukses.

Walaupun sekarang telah banyak buku-buku tentang wirausaha dijual di toko-toko buku, ada baiknya kita berbagi langsung dengan orang lain agar kesuksesan juga bisa dinikmati orang banyak. Lagian, dengan berbagi, ilmu tdak akan berkurang.

7. Lilitan Hutang [dhala’i ad-dain]
Musuh lain pengusaha adalah hutang. Memulai usaha tentu butuh banyak modal. Lalu bagaimana mendapatkan modal itu? Beberapa calon pengusaha berani mengambil resiko dengan berhutang dulu untuk modal usahanya. Berhutang tentu boleh saja, asalkan kita punya kemampuan untuk membayarnya. Tetapi, lebih baik apabila modal usaha dari kantong sendiri, sehingga segala resiko di masa mendatang ditanggung sendiri tanpa ada tekanan dari orang lain yang mengejar-ngejar kita karena punya hutang.

Kadang hutang juga menghalangi kita untuk menjalankan usaha. Karena hutang, kita tergoda untuk kembali kerja kantoran, kerja ikut orang lain dan lain sebagainya, sehingga cita-cita untuk beriwarusaha gagal.

8. Dikuasai Orang Lain [ghalabat ar-rijaal]
Ketika kita memutuskan untuk berwirausaha, bukan berarti jalan mudah menanti kita. Kadang orang-orang terdekat kita yang justru menghalangi kita. Oran tua kita dengan keras menentang kita. Anak istri juga menentang kita. Bila kita berkeras menjalankan usaha. Tekanan-tekanan orang-orang tersebut bias menghalangi niat kita untuk memulai usaha. Apalagi bila orang diluar kita lebih dominan, maka niat usaha sulit untuk diwujudkan.

Bagi yang sudah menjalankan usaha, bisa juga mendapatkan tekanan dari orang lain. Seperti apabila kita mau mengambil keputusan, lalu ada orang lain yang berjasa kepada kita, berhutang budi padanya, kita sering mendapatkan hadiah darinya, sehingga kita segan untuk mengambil keputusan baik yang tidak sesuai dengan pemikiran dia. Ini juga jenis tekan dari orang lain.

Bila kita dibawah kekuasaan orang lain, maka kita tidak bisa membuat keputusan untuk diri sendir. Kita tidak punya kemerdekaan untuk menjalankan apa yang kita inginkan.


Oleh sebab itu, rasulullah mengajarkan sebuah doa kepada kita agar terhindar dari delapan penyakit tersebut. Doa tersebut adalah:

اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن ، والعجز والكسل, والجبن والبخل ، وضلع الدين وغلبة الرجال.***
***البخاري 7 / 158 كان الرسول - صلى الله عليه وسلم - يكثر من هذا الدعاء ، انظر البخاري مع الفتح "11 / 173

"Allahumma inny a'udzu bika minal hammi wal hazani, wal ajzi wal kasali, wal jubni wal bukhli, wal dhola'id daini wa ghalabatir rijaal."

Artinya:
“Wahai Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa cemas, sedih, lemah, malas, takut, bakhil, lilitan hutang dan dikuasai orang lain.”

(Al Bukhari, 7/158, Fathul Bari, 11/173)

Semoga kita bisa mengamalkan doa tersebut, dan semoga kita terhindar dari delapan sifat buruk yag telah dijabarkan di atas.

Buka Lapak Kaki Lima. Siapa Takut?

Salah satu permasalahan yang harus di pikirkan dalam memulai usaha dalah masalah tempat. Untuk yang berada di daerah kota kecil, mungkin biaya beli/ sewa tempat usaha masih terjangkau. Tapi untuk di kota besar, apabila ingin berjualan di Mall, ruko, pasar tradisional, maka harus merogoh kantong lebih dalam. Bahkan anggaran yang dibutuhkan untuk menyewa tempat bisa lebih besar dari modal untuk membeli dagangan untuk dijual.

Lalu bagaimana menyiasati mahalnya harga sewa/ beli tempat usaha? Mungkin salah satu solusinya adalah dengan ngelapak baik di pinggir jalan, di emperan toko, di dekat stasiun kereta, di terminal dan lain. lain.

Berikut ini tips memulai usaha bagi Anda yang ingin buka lapak kaki lima.

1. Lakukan survey kecil-kecilan di beberapa tempat yang Anda inginkan. Lihatlah seberapa ramai orang yang lewat di sana, dan kira-kira produk apa yang bisa dijual.

2. Hubungi pemilik lahan, atau orang yang menjaga (penguasa wilayah/ preman) untuk meminta izin berjualan. Jangan langsung jualan, karena bisa jadi akan terjadi keributan di kemudian hari. Biasanya kita diminta membayar untuk bisa jualan di sana, juga diminta biaya bulanan. Anda bisa bertanya ke tukang parkir, tukang ojek yang ada di lokasi tersebut.

3. Persiapkan lapak Anda, sesuai dengan dagangan Anda. MIsalnya bila Anda ingin membuka warung makan, ya siapkan tenda, gerobak, meja kursi, lampu, dan lain-lain. Jangan lupa siapkan spanduk, atau banner yang menarik agar pembeli datang ke tempat Anda.

4. Siapkan barang dagangan Anda dengan sebaik-baiknya. Usahakan kesan pertama adalah kesan yang baik bagi pembeli, sehingga mereka akan datang lagi untuk membeli lagi, atau bahkan mereferensikan temannya untuk membeli di tempat Anda.

5. Semua sudah siap, berangkat ke lapak dengan disertai doa dan harapan semoga usaha yang dimulai bisa berjalan lancar.

6. Usahakan konsisten dalam berjualan. Tentukan waktu buka dan tutup secara disiplin agar tidak mengecewakan pelanggan. Jangan satu minggu buka, lalu satu minggu tutup, sehingga pelanggan lari ke tempat lain.

7. Jangan putus asa. Untuk memulai usaha butuh kesabaran. Mungkin dalam waktu satu atau dua bulan kita belum punya pembeli yang loyal. Tapi dengan kesabaran dan kegigihan, insya Allah usaha kita akan berhasil.

Mudah-mudahan tips-tips di atas bisa menambah pengetahuan bagi yang ingin action buka usaha. Jangan ragu memulai, walau hanya dari yang kecil. Dan terus belajar, cari informasi dan jalin shilaturrahim untuk memperluas jaringan usaha.

Ngelapak? Siapa takut?